PENDAHULUAN
Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan. Tidak semuanya pandangan demikian itu benar.
Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
A. Ciri-ciri Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen adalah dua istilah yang hampir sama artinya, hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga personal dan spiritual.[1]
Dalam pengenalan ilmu administrasi pendidikan dan manajemen, kiranya sangat perlu pembahasan kali lebih dispesifikkan. Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a) pengelompokan yang bersifat administrasi umum, (b) pengelompokan di bidang pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).[2]
Untuk menemukan ciri-ciri admnistrasi manajemen pendidikan yang ideal tentunya harus ditentukan dulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada lembaga pendidikan :
Pengertian, dasar-dasar administrasi manajemen pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali diartikan adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan belajar yang dikelola atau diurus secara sistematik untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sekolah, administrasi merupakan sebagai unit yang memberikan pelayanan belajar dan bertanggung-jawab atas kualitas alumninya sekolah tersebut.[3]Administrasi manajemen pendidikan sebagai sebuah system yang terkait dengan suatu institusi pendidikan didalamnya tentunya ada serangkaian kegiatan atau proses kerjasama sejumlah orang yang mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung satu-sama lainnya untuk mencapai atujuan secara optimal
B. Scope Administrasi Manajemen Pendidikan
Pada dasarnya, ilmu admnistrasi merupakan ilmu terapan dari sosiologi, psikologi serta antropologi. Dimana administrasi pendidikan erat hubungannya dengan metode pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Di sekolah, guru sebagai tenaga pengajar akan menjalankan fungsi administrasi pembelajaran, mengelola murid, mengukur kemajuan murid dan kegiatan belajar lainnya yang dilaksanakan di sekolah formal.
Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.[4]
Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi manajemen pendidikan adalah focus kegiatan pada kegiatan administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah : 1)pemerintah sebagai pelayan kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana tekhnis kegiatan pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru, pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak administrasi manajemen pendidikan dan nantinya akan menciptakan suasana manajerial yang beroreintasi kepada meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi manajemen pendidikan harus didukung oleh ilmu pengetahuan tentang tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berkaitan seperti, psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmu-ilmu tersebut akan memberikan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang garapan admnistrasi pendidikan.[5]
C. Administrasi Manajemen Sekolah
Pentingnya administrasi dalam sebuah instansi menjadikan bagian yang penting dalam roda tata administrasi sekolah. Administrasi itu sendiri merupakan sebuah upaya menjadikan kegiatan dan kerjasama anggota organisasi serta komponen – komponen lainnya menjadi efektif dan efisien. Tanpa disadari manusia selalu dikaitkan dan dibingungkan dengan prosedur masalah administrasi, karena tata administrasi itu sendiri berhubungan dengan sebuah “purpose”, cara – cara individu bekerja, serta pemanfaatan sumber – sumber yang ada secara efektif dan efisien.
D. Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi pendidikan
Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat fungsi-fungsi manajemen administrasi dalam pendidikan yang diantaranya adalah: (1). Perencanaan organisasi (2) koordinasi, (3) komunikasi, (4) oraganisasi, (5) supervisi-kepegawaian-pembiayaan dan (6) evaluasi[6].
Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan teratur serta kuat menjadikan daya kerja dalam sebuah instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal tersebut tata administrasi dalam sebuah sekolah diklasifikasikan sebagai berikut [7]:
Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kepegawaian
[1]M. Ngalim Purwanto, administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987), h.7-8. lihat juga : Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentraliasasi ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.55. Manajemen metode yang di gunakan administrator dalam melakukan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti manajemen sekolah dasar dalam mengaplikasikan manajemen dengan melakukan proses, dimana kepala sekolah dasar berperan sebagai administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efesien.
[2]www.google.com. Didownload pada tanggal 27 April 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Bag 2 Pengantar Ilmu Administrasi Negara Bag 1
[3]Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005), h.38. menurut haidar Nawawi sendiri, administrasi pendididkan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal
[4]Purwanto, administrasi, h. 9
[5]Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996), h.23
[6]Purwanto, administrasi, h.14
[7]Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), h. 34
[8] Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000), h.19. Sistem pendidikan bekerja berdasarkan kurikulum yang ditetapkan untuknya. Kurikulum adalah perangkat-lunak (software) utama bekerjanya sistem pendidikan, sebagaimana sistem operasi bekerja untuk komputer. Sebagaimana sistem operasi komputer yang senantiasa diubah-ubah dan di-revisi setiap saat, demikian juga kurikulum suatu sistem pendidikan, senantiasa di-utak-atik dan di-revisi. Kebanyakan para pelaku sistem pendidikan menginginkan kurikulum yang bertahan tetap tidak berubah selama sedikitnya 5 (lima) tahun, tapi sering sekali terjadi, begitu kurikulum itu ditulis dan dibukukan, kemudian diperbanyak dan di-distribusi-kan, saat itu pula diperlukan revisi dan perbaikan. Seperti hal-nya sistem operasi komputer yang sering di-revisi, maka kurikulum pun perlu diberi nama seperti sistem operasi komputer, misalnya dengan menggunakan tahun disusunnya: “Kurikulum 1995 revisi 1997”, atau “Kurikulum 2000 Release 2.1/2003”, dan seterusnya.
[9]Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004 ), h.19. lihat juga Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004 ). wijayanti88@yahoo.co.id. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan. Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah dasar yang menyeluruh dan berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru yang bertugas di seklah tertentu, pindah tempat, sampai yang bersangkutan berhenti menjadi pegawai / guru.
Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.
PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Administrasi Manajemen Pendidikan
Administrasi pendidikan dan manajemen adalah dua istilah yang hampir sama artinya, hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga personal dan spiritual.[1]
Dalam pengenalan ilmu administrasi pendidikan dan manajemen, kiranya sangat perlu pembahasan kali lebih dispesifikkan. Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a) pengelompokan yang bersifat administrasi umum, (b) pengelompokan di bidang pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).[2]
Untuk menemukan ciri-ciri admnistrasi manajemen pendidikan yang ideal tentunya harus ditentukan dulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada lembaga pendidikan :
Pengertian, dasar-dasar administrasi manajemen pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali diartikan adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan belajar yang dikelola atau diurus secara sistematik untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sekolah, administrasi merupakan sebagai unit yang memberikan pelayanan belajar dan bertanggung-jawab atas kualitas alumninya sekolah tersebut.[3]Administrasi manajemen pendidikan sebagai sebuah system yang terkait dengan suatu institusi pendidikan didalamnya tentunya ada serangkaian kegiatan atau proses kerjasama sejumlah orang yang mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung satu-sama lainnya untuk mencapai atujuan secara optimal
B. Scope Administrasi Manajemen Pendidikan
Pada dasarnya, ilmu admnistrasi merupakan ilmu terapan dari sosiologi, psikologi serta antropologi. Dimana administrasi pendidikan erat hubungannya dengan metode pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Di sekolah, guru sebagai tenaga pengajar akan menjalankan fungsi administrasi pembelajaran, mengelola murid, mengukur kemajuan murid dan kegiatan belajar lainnya yang dilaksanakan di sekolah formal.
Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.[4]
Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi manajemen pendidikan adalah focus kegiatan pada kegiatan administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah : 1)pemerintah sebagai pelayan kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana tekhnis kegiatan pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru, pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak administrasi manajemen pendidikan dan nantinya akan menciptakan suasana manajerial yang beroreintasi kepada meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi manajemen pendidikan harus didukung oleh ilmu pengetahuan tentang tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berkaitan seperti, psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmu-ilmu tersebut akan memberikan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang garapan admnistrasi pendidikan.[5]
C. Administrasi Manajemen Sekolah
Pentingnya administrasi dalam sebuah instansi menjadikan bagian yang penting dalam roda tata administrasi sekolah. Administrasi itu sendiri merupakan sebuah upaya menjadikan kegiatan dan kerjasama anggota organisasi serta komponen – komponen lainnya menjadi efektif dan efisien. Tanpa disadari manusia selalu dikaitkan dan dibingungkan dengan prosedur masalah administrasi, karena tata administrasi itu sendiri berhubungan dengan sebuah “purpose”, cara – cara individu bekerja, serta pemanfaatan sumber – sumber yang ada secara efektif dan efisien.
D. Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi pendidikan
Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat fungsi-fungsi manajemen administrasi dalam pendidikan yang diantaranya adalah: (1). Perencanaan organisasi (2) koordinasi, (3) komunikasi, (4) oraganisasi, (5) supervisi-kepegawaian-pembiayaan dan (6) evaluasi[6].
Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan teratur serta kuat menjadikan daya kerja dalam sebuah instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal tersebut tata administrasi dalam sebuah sekolah diklasifikasikan sebagai berikut [7]:
Administrasi Kesiswaan
- Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan meliputi;
- Mengisi buku induk siswa
- Mengisi nilai raport pada buku induk siswa
- Mencatat kondisi siswa, berkenaan dengan presensi siswa
- Pengisian buku klapper
- Pelayanan administrasi kesiswaan
- Mencatat dan membukukan mutasi siswa
- Administrasi Kurikulum
Administrasi Kepegawaian
- Adapun job dari tenaga administrasi kepegawaian meliputi ;
- Membuat buku induk pegawai
- Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai, dan lain – lain.
- Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga tata administrasi.
- Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
- Membuat laporan data sekolah dan pegawai.
- Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.
- Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain – lain.[9]
- Adapun job dari tenaga administrasi keuangan meliputi;
- Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
- Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
- Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
- Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
- Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).
- Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).
- Menyetorkan pajak PPN dan PPh.
- Membagikan gaji atau rapel.
- Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
- Administrasi Perlengkapan/Inventerisasi
DAFTAR FUSTAKA
- Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005
- Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996
- Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003
- Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000
- Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004
- Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004
- Sri Sujati Kadarisman, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Aditya Utama, 1994
- M. Ngalim Purwanto, administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987
[1]M. Ngalim Purwanto, administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987), h.7-8. lihat juga : Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentraliasasi ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.55. Manajemen metode yang di gunakan administrator dalam melakukan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti manajemen sekolah dasar dalam mengaplikasikan manajemen dengan melakukan proses, dimana kepala sekolah dasar berperan sebagai administrator bersama atau melalui orang lain berupaya mencapai tujuan institusional sekolah dasar secara efesien.
[2]www.google.com. Didownload pada tanggal 27 April 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Bag 2 Pengantar Ilmu Administrasi Negara Bag 1
[3]Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005), h.38. menurut haidar Nawawi sendiri, administrasi pendididkan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal
[4]Purwanto, administrasi, h. 9
[5]Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996), h.23
[6]Purwanto, administrasi, h.14
[7]Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), h. 34
[8] Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000), h.19. Sistem pendidikan bekerja berdasarkan kurikulum yang ditetapkan untuknya. Kurikulum adalah perangkat-lunak (software) utama bekerjanya sistem pendidikan, sebagaimana sistem operasi bekerja untuk komputer. Sebagaimana sistem operasi komputer yang senantiasa diubah-ubah dan di-revisi setiap saat, demikian juga kurikulum suatu sistem pendidikan, senantiasa di-utak-atik dan di-revisi. Kebanyakan para pelaku sistem pendidikan menginginkan kurikulum yang bertahan tetap tidak berubah selama sedikitnya 5 (lima) tahun, tapi sering sekali terjadi, begitu kurikulum itu ditulis dan dibukukan, kemudian diperbanyak dan di-distribusi-kan, saat itu pula diperlukan revisi dan perbaikan. Seperti hal-nya sistem operasi komputer yang sering di-revisi, maka kurikulum pun perlu diberi nama seperti sistem operasi komputer, misalnya dengan menggunakan tahun disusunnya: “Kurikulum 1995 revisi 1997”, atau “Kurikulum 2000 Release 2.1/2003”, dan seterusnya.
[9]Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004 ), h.19. lihat juga Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004 ). wijayanti88@yahoo.co.id. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang diperlukan. Sesuai dengan prinsip tata laksana kepegawaian sekolah dasar yang menyeluruh dan berkelangsungan. Untuk itu telah diusahakan bentuk-bentuk pelayanan hak-hak pegawai/guru yang bertugas di seklah tertentu, pindah tempat, sampai yang bersangkutan berhenti menjadi pegawai / guru.