Makalah Pra Sejarah | Mengenal Sejarah
Hiitoriografi atau penulisan sejarah bertujuan menyajikan informasi tentang masyarakat yang hidup sebelum kita. Mungkin anda bertanya, untuk apa mengetahui kehidupan masyarakat pada masa lalu. Para sejarawan berharap masyarakat masa kini tidak mengulangi kesalahan manusia terdahulu. Pengetahuan tentang prestasi manusia terdahulu dapat mendorong kita untuk berprestasi melebihi mereka. Misalnya jika masyarakat Mahenjo-daro ribuan tahun yang lalu dapat menata kota dengan rapi, tiaklah kita malu jika kota yang kita diami tam/pak semrawut.
Tujuan utama mempelajari sejarah bukanlah menghafal tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa. Namun bagaimana kita dapat mengambil hikmah dari preristiwa masa lalu kalau kita tidak tahu kapan ,diaman dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tertentu. Hal penting ysngperlu kita dapatkan dengan mempelajari sejarah adalahpemahaman tentang apa yang terjadi, apa sebabnya dan apa akibatnya setelah itu baru kita bisa mengharapakan pelajaran apa yang bermanfaat untuk kehidupan kita kini dan nanti. Semoga pertikaian-pertikaian sejarah tersbut menggugah inspirasi dan kreatifitas anda dalam mengarungi kehidupan masa kini dan selanjutnya.
BAB I Pendahuluan
Sejarah selalu melekat pada kehidupan seseorang . sejarah adalah pelajaran masa depan, pengambilan pelajaran untuk masa depan yaitu pengambilan sisi positif dan membuang sisi negative nya. Sejarah pada masing-masing individu pasti berbeda, menikuti perkembangan zaman bukan mengikuti semuanya tetapi mengikuti perkembanganya. Pembuatan sejarah dimulai dari nol besar hingga menjadi sesuatu yang berarti dari sebuah masalalu untuk masa depan. Sejarah adalah melihat kebelakang untuk masa depan.
Latar Belakang Masalah
Proses perkembangan manusia dapat diketahuoi melalui dusa aliran. Pertama,aliran ilmu ilmiah mengunakan nalar logika. Kedua aliran ilmu agama yang seolah-olah nonsen (tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan. Penggabungan dua aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya en (tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan. Penggabungan dua aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya berharap penggabungan dua aliran dapat selesai dengan sempurna.
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
Tradisi Sejarah Masyarakat Pra Aksara
Pra aksara adalah zaman dimulai sejak adaanya manusia disuatu wilayah dan berakhir ketika manusia itu mengenal tulisan. Manusia pra aksara memiliki tradisi pewarisan peninggalan yaitu denga cara :
- Dengan pelatihan
- Dengan karya-karya
- Certita/tradisi lisan
- Zaman Batu Tua
Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:
- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
- Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan)
Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum
- Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
- Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
- Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
- Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
- Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
- Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
- Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan
- Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
- Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
- Pakaian dari kulit kayu
- Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
- Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
- Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
- Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
- Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
- Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah. Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.
Jejak sejarah didalam folklore, mitologi, legenda, upacara, berbagai lagu daerah di Indonesia
Jejak yang tidak sengaja
Yaitu jejak yang ditinggalkan mereka yang mengalami kejaadian untuk diketahui tanpa memikirkan masa yang akan datang.
Jejak secara sengaja
Jejak ditinggalkan untuk bahan informasi pewarisnya
Jenis jejak masa lampau secara sengaja :
a. Jejak Ahistoris
b. Jejak Historis
c. Jejak non material (immaterial)
d. Jejak Material
e. Jejak Tertulis
Folklore secara lisan
a. dongeng
b. mitos
c. legenda
d. lagu daerah
nilai norma dan tradisi yang diwariskan di dalam sejarah lisan Indonesia
mitologi yang adajelas bukan hanya sekedar menceritakan suatu kejadian, namun beberapa nilai yang dapat dipetik.
a. Nilai penghormatan kepda orang tua dan para leluhur
b. Nilai kesetiaan
c. Nilai kebersamaan dan persatuan
d. Nilai pengorbanan
h. tradisi sejarah mesarakat masa aksara
identifikasi sejarah masyarakatdaerah di Indonesia
a. menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan mendatang secara lebih bijaksana dan arif
b. memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah yang terjadi pada masa lalu.
c. Memberikan ilham kepada kita untuk melawat dan bersatu ke masa lampau
klasifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
a . Indonesia pada masa purba
keadaan Indonesia pada masa ini adalah menceritakan kehidupan manusia purba di Indonesia dari masa belum mengenal tulisan ,kehidupan di Indonesia,jenis-jenis manusia purba, pola hidup sampai situasi mengenai peradaban yang ada .
b. Indonesia masa kuno
Masa ini menceritakan keadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Keadaan masa ini dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Berakhir sampai ada pengaruh Islam.
c. Indonesia zaman colonial
Zaman ini ditandai dengan masuknya budaya barat. Kehidupan kekuasaan barat di Indonesia. Pada masa ini agama Kristen mulai menyebar di Indonesia
d. zaman baru (nasional)
zaman ini ditandai dengan munculnya perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajah, kemerdekaan Indonesia serta masa mengisi kemerdekaan.
KESIMPULAN
Sejarah mencakup semua aspek kehidupan. Banyak nilai yang diwariskan masyarakat sebelum kita kepada kita sebagai masyarakat awam masa sekarang. Kemampuan berfikir masyarakat zaman dahulu selalu menganut system satu untuk semua,system itu perlu kita ikuti dengan cara menyempunakan system tersebut serta mengembangkanya.
Adanya kenyataan sejarah berupa arus besar pengaruh kebudayaan Indonesia, yaitu kebudayaan Hindu-Budha masa aksara dan kebudayaan kuno sebelum masa aksara telah mendorong lahirnya unsure budaya baru yang menjadi dasar atau landasan bagi terciptanya intergritas bangsa yang sebelumnya telah melewati proses atau tahap-tahap sejarah.
DAFTAR PUSTAKA
- http://suarauangsly.blogspot.com/2012/09/makalah-sejarah.html
- LKS sejarah CV. GEMA NUSA
- Buku sejarah KTSP penerbit PT. Grafindo Media Pratama
- Historis of Indonesia
- Indonesian Heritage, Media Center
- Skiripsi pengantar kebudayaan Indonesia, Universitas Taruma Negara