Makalah Kalimat Efektif (Kata Kalimat) dalam Bahasa Indonesia
Oleh: Wahyudi
Editor: Ibrahim Lubis, M.Pd.i
Editor: Ibrahim Lubis, M.Pd.i
BAB I
PENDAHULUAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim,1994:86).
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun menurut pola struktur yang benar sesuai dengan situasi yang menyertainya.Orang yang membaca kalimat efektif dan yang mendengarkannya langsung dapat memahami dengan mudah dan tepat. Kalimat efektif itu sederhana dan hemat kata.
Contoh Kalimat tidak efektif
- Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan penuh antusias, bergelora, bersemangat, dan bergairah, serta tekad yang bulat penanggulangan dan pencegahan, penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara tekun dan bersungguh-sungguh ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahayanya penyalahgunaan obat.
- Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan sangat memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.
Contoh Kalimat efektif
- Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan bulat hati posko penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara seksama ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahaya penyalahgunaan obat.
- Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.
B. Ciri-ciri kalimat efektif
1. Kesepadanan dan kesatuan
Setiap kalimat yang baik terdiri dari unsur-unsur kalimat yaitu subjek,predikat,keterangan. Yang dimaksudkan dengan kesepadanan adalah hubungan timbal balik antara subjek dengan predikat, antara predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi. Yang dimaksudkan dengan kesatuan ialah bahwa setiap kalimat harus mengandung satu ide pokok atau kesatuan pikiran. Jadi, yang dimaksudkan dengan kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat ialah kemampuan struktur bahasa dalam mendukuing gagasan ide yang dikandung kalimat.
2. Subjek dan predikat
Subjek adalah sesuatu yang menjadi inti pembicaraan dalam kalimat. Predikat adalah hal yang menceritakan atau menjelaskan inti pembicaraan. Ketidakjelasan subjek atau predikat pada suatu kalimat tentu saja akan membuat kalimat itu tidak efektif. Perhatikan contoh berikut ini :
- Bangsa Indonesia menginginkan keamanan,kesejahteraan,serta kedamaian
- Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa indonesia
Bagian yang diberi bergaris bawah disebut subjek,sedangkan yang lainnya disebut predikat. Bandingkanlah dengan kalimat-kalimat berikut ini :
- Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat
- Didalam keputusan ini merupakan kebijaksanaaan yang dapat menguntungkan umum
Kalimat-kalimat diatas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh partikel. Oleh karena itu partikel perlu dihilangkan sehingga menjadi :
- Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat
- Keputusan ini merupakan kebijaksanaan yang dapat menguntungkan orang banyak
3. Ide pokok
Dalam menyusun kalimat kita harus mengemukakan ide pokok kalimat tersebut. Biasanya ide pokok kita letakan pada bagian depan kalimat. Jika seorang penulis hendak menggabungkan dua kalimat,maka penulis harus menentukan bahwa kalimat yang mengandung ide pokok harus menjadi induk kalimat. Perhatikan contoh berikut ini :
- Ia ditembak mati ketika masih dalam tugas militer.
- Ia masih dalam tugas militer ketika di tembak mati.
Ide pokok dalam kalimat 1 ‘’ia ditembak mati’’. Ide pokok dalam kalimat 2 ialah ‘’ia masih dalam tugas militer’’. Oleh sebab itu ‘’ia ditembak mati’’ menjadi induk kalimat dalam kalimat 1, sedangkan ‘’ia masih dalam tugas militer’’ menjadi induk kalimat dalam kalimat 2.
4. Penggabungan dengan ‘’ yang,’’dan’’
Seorang penulis sering menggabungkan dua kalimat atau klausa menjadi satu kalimat. Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel ‘’dan’’, maka hasilnya kalimat majemuk setara. Jika dua kalimat digabungkan dengan opartikel ‘’yang’’, maka akan menghasilkan kalimat majemuk bertingkat, artinya kalimat itu terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Perhatikan contoh kalimat berikut :
- Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita masih rendah.
- Perbaikan mutu pendidikan adalah tugas utama perguruan tinggi.
Kalimat 1 dan kalimat 2 mengandung ide pokok yang sama penting. Penggabungan yang efektif untuk kedua kalimat diatas ialah dengan mempergunakan partikel dan, sehingga kalimat itu menjadi :
- Masyarakat merasakan mutu pendidikan kita masih rendah dan perbaikannya adalah tugas utama perguruan tinggi.
Perhatikan contoh kalimat berikut :
-Kongres lingkungan hidup diadakan di Vancover Canada.
-Kongres itu membicarakan beberapa masalah.
Gabungan kedua kalimat itu menjadi :
-Kongres lingkungan hidup diadakan di Vancaver Canada membicarakan beberapa masalah.
C. Kesejajaran (Pararelisme)
Kesejajaran (pararelisme) dalam kalimat ialah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau kostruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika suatu ide dalam kalimat din yatakan dengan frase (kelompok kata ),maka ide-ide lain yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kaimat dinyatakan dengan kata benda(misalnya bentuk pe-an ,ke-an),maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata kerja(misalnya bentuk me-kan, di-kan) maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Kesejajaran (pararelisme) akan membatu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan. Perhatikanlah contoh berikut !
- Penyakit Alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan berbahaya, sebab pencegahan dan cara mengobatinya tak ada yang tau!
Dalam kalimat diatas ide yang sederajat ialah kata’ mengerikan dengan berbahaya’ dan kata’ pencegahan’ dengan’ cara mengobatinya’. Oleh sebab itu,bentuk yang dipakai untuk kata kata yang sederajat dalam kalimat di atas harus sama (pararel), sehingga kalimat itu kita tata kembali menjadi kalimat di bawah ini.
- Penyakit alzhaimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan membahayakan, sebab pencegahannya dan pengobatannyatak ada yang tau!.
D. Penekanan dalam kalimat
seorang pembicara biasanya akan member penekanan pada pembagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara,dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Ada babarapa cara untuk member penekanan dalam kalimat antara lain: Perhatikan contoh- contoh berikut ini !
- Prof.Dr.Herman Yohanes berpendapat, salah satu indicator yang menunjukan tidak efisiensinya Pertamina adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyaknya.
- Salah satu indikator yang menunjukan tidak efisiensinya Pertamina, menurut pendapat Prof.Dr.Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyaknya.
Kalimat 1,dan 2 menunjukan bahwa ide yang dipentingkan diletakkan dibagian depan kalimat. Dengan demikian walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian yang sama tetapi ide pokok menjadi berbeda.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang di susun menurut pola struktur yang benar sesuai dengan situasi yang menyertainya. Perhatikan contoh kalimat berikut :
- Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan sangat memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu Sembilan puluh menit.
Kalimat di atas berubah menjadi :
- Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dengan waktu Sembilan puluh menit.
2. Sebuah kalimat efektif haruslah di susun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang di inginkan oleh penulis terhadap pembacanya.
3. Persyaratan-persyaratan yang perlu di perhatikan dalam membuat kalimat efektif yaitu :
a. Kesepadanan dan kesatuan.
b. Kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang di pakai.
c. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok.
d. Kehematan dalam menggunakan kata.
e. Kevariasian dalam struktur kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
- Alisjahbana,S. Takdir.1980. Tata Bahasa Baru. Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat
- Chaer,Abdul.1998. Tata Bahasa Praktis. Bahasa Indonesia. Jakarta.Rineka Cipta