BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi di Indonesia dewasa ini menyebabkan kemajuan di semua bidang, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Sekarang ini pendidikan terutama di negara Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang signifikan. Telah kita ketahui, di Indonesia sendiri apabila mengalami pergantian pemimpin maka sistem pendidikan yang diterapkan juga mengalami pergantian. Misalnya mengenai pergantian kurikulum yang kemarin sempat menghebohkan pendidikan di Indonesia. Hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun banyak terjadi problem mulai dari anggaran sampai pegawai/Guru. Sehingga, pendidikan di negara ini walau mengalami kemajuan setiap tahun akan tetapi masih tertinggal dengan negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini kami akan membahas tentang “Teknologi sebagai Pendekatan dalam Problem Pendidikan”. Harapannya setelah mempelajari dan berdiskusi mengenai judul makalah tersebut mahasiswa bisa berpikir kritis transformatif terhadap problem pendidikan serta pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan problem tersebut.
A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi pendidikan sering mengandung konotasi penggunaan peralatan atau mesin yang rumit sebagai ciri utamanya. Konotasi atau pengaitan itu tidak selamanya benar, karena teknologi pendidikan dapat berarti suatu pendekatan yang kritis, logis, sistematis dan ilmiah terhadap pendidikan. Dalam teknologi pendidikan bukanlah semata mementingkan alat teknologi khususnya teknologi komunikasi, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah proses yang logis, sistematis dan ilmiah. Istilah teknologi pendidikan (educational tecnology) atau teknologi pengajaran (instructional tecnology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran.1
Istilah teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yang menurut webster dictionary berarti Systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan dan ilmu. Jadi, teknologi pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu.2
B. Klasifikasi Problem Pendidikan
1. Masalah Fundamental
Artinya dari kesatuan sistem itu adalah suatu cara yang disusun secara makro dari tingkat perencanaan hingga implementasinya ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dari sinilah tergambar bagaimana sesungguhnya pendidikan itu sendiri melahirkan anak didik yang cerdas dan bermoral adalah suatu kemestian. Cerdas berkualitas dan akhlakul karimah itulah sesungguhnya arah pendidikan anak bangsa.
2. Masalah Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan mempunyai peran penting untuk bisa tercapainya cita-cita atau tujuan pendidikan. Anggaran pendidikan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan bermoral dan termasuk juga profesionalisme guru. Guru selama ini dituntut untuk berkhikmat secara sempurna dalam melahirkan anak-anak berkualitas. Dengan rendahnya anggaran pendidikan membuat penghargaan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu menjadi rendah.
3. Masalah Kompetensi Guru
Persoalan guru memang tak hanya menyangkut dengan kesejahteraannya, tetapi juga mengenaikompetensi seorang guru yang akan membawa dampak terhadap hasil proses pendidikan
4. Masalah Sarana da presaranaPendidikan
Lemahnya mutu pendidikan di negara Indonesia juga didasari oleh kurangnya sarana dan prasarana. Persoalan buku umpamanya, yang akhir ini menjadi beban bagi siswa atau pelajar. Sehingga siswa susah mendapatkan buku-buku. Tidak hanya buku yang jadi persoalan pendidikan sekarang masih yang lainnya, misalnya laboratotium. Tidak semua sekolah mempunyai sarana laboratorium yang memadai.
5. Pengelolaan dan efisiensi
Masalah pengelolaan dan efisiensi pendidikan diantaranya dikelompokan berdasarkan 5 hal yaitu:
a) Kinerja dan kesejahteraan guru belum optimal
Kesejahteraan guru merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidikan. Berdasarkan UU no. 14/2005 tentang guru dan dosen, pasal 14-16 menyebutkan tentang hak dan kewajiban diantaranya, bahwa guru dalam memperoleh penghasilan adalah di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi, berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus.
b) Proses pembelajaran yang konfensional
Sudah selayaknya profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang terintegrasi baik secara intelektual akademik, sosial, pedagogis dan profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian yang utuh pula, sehingga dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik senantiasa dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif, inovatif dan relevan.
c) Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai
Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan.
d) Keterbatasan anggaran
Ketersediaan anggaran yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan sangat mempengaruhi keberlangsungan penyelenggaraan tersebut.
e) Mutu SDM pengelola pendidikan
Sumber daya pengelola pendidikan bukan hanya seorang guru atau kepala sekolah, melainkan sumber daya yang secara langsung terlibat dalam pengelolaan suatu satuan pendidikan. Rendahnya mutu dari SDM pengelolaan pendidikan secara praktis tentu dapat menghambat keberlangsungan proses pendidikan yang berkualitas. Sehingga adaptasi dan sinkronisasi terhadap berbagai program peningakatan kualitas pendidikan juga akan berjalan lamban.
C. Pendekatan dalam pembelajaran
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Pendekatan akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan dipelajari.3 Berikut ini merupakan macam-macam pendekatan dalam pengembangan TIK di sekolah:
1. Pendekatan Emerging Approach
Pendekatan ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah TIK di sekolah. Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan perangkat lunak (software). Pada tahapan ini pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah) serta guru memulai untuk mengkaji konsekuensi dari berbagai penerapan TIK pada kurikulum sekolah. Tahapan ini, sekolah masih menggunakan sistem pembelajaran Teacher Centred yang sifatnya tradisional.
2. Pendekatan Applying Approach
Pendekatan ini berhubungan dengan sekolah ketika kontribusi TIK terhadap aspek pembelajaran telah berkembang. Pada tahapan ini guru dan pengembang menggunakan TIK untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan kurikulum.
3. Pendekatan Integrating approach
Pendekatan ini ditandai dengan keadaaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan perangkat teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan kantor administratif.
4. Pendekatan Transforming approach
Pendekatan ini dihubungkan dengan sekolah yang telah menggunakan TIK secara kreatif untuk mengevaluasi dan memperbaharui organisasi sekolahnya.4 Adapun cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar di atas yaitu sebagai berikut:
Berbagai usaha dan inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pengajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,peningkatan kompetensi guru, menajemen mutu sekolah, dan menyiapkan sekolah unggul. Di samping itu, para penyelenggara pendidikan juga harus konsisten dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah dibuat.
Pendidikan dapat dipandang sebagai sistem karena di dalarnnya meliputi komponen-komponen yang harus saling berkaitan satu sama lainnya dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Komponen-komponen yang dimaksud, meliputi: raw input (siswa), instrumental input (guru, tenaga administratif, sarana dan prasarana, metode atau kurikulum, keuangan), enviromental input (masyarakat dan lingkungan alam), proses transformasi (pendidikan), output (lulusan). Dengan demikian untuk mencapai output (lulusan) yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen yang lainnya.5
Jadi, menurut penulis, problem pendidikan yang ada tidak hanya semerta-merta tanggungjawab penyelenggara pendidikan atau dalam hal ini pemerintah saja tetapi masyarakat juga ikut andil dalam mengatasi problem-problem pendidikan yang terjadi. Sehingga adanya kerja sama antara penyelenggara pendidikan dengan masyarakat untuk melahirkan orang-orang yang berkualitas yang bisa bersaing di pasar global. Peran teknologi tentu saja memiliki peranan yang bisa dilihat dari penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain.
Teknologi juga dapat digunakan dalam penerapan metode pembelajaran yang lebih menekankan penerapan teori-teori belajar mutakhir. Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media guna memajukan minat belajar siswa. Dan mengembangan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri Pembelajaran Aktif, inovatif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan (PAIKEM).
E. Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran
Aplikasi atau Penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara:
Pengembangan berbagai pola pembelajaran alternatif karena adanya dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka, belajar di rumah (homeschooling), pembelajaran terprogram (PAMONG), pembuatan berbagai paket atau sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri, media audiovisual dll.), dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar (community and environment-based learning).
6. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran
Lebih didasarkan pada faktor eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi serial program siaran televisi, penataran guru melalui siaran radio dan televisi, paket belajar multimedia, pembelajaran berbantuan komputer (CAI = computer assisted instruction), dan pengembangan sistem belajar berjaringan (e-learning dan online learning), untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.6
Teknologi pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian. Klasifikasi problem pendidikanantara lain meliputi:masalah fundamental, masalah anggaran pendidikan,masalah kompetensi guru, masalah sarana pendidikan, pengelolaan dan efisiensi. Pendekatan yang digunakandalam pembelajaran TIK di sekolahyaitu: pendekatan Emerging Approach, pendekatan Applying Approach, pendekatan Integrating approach, pendekatan Transforming approach. Dan berbagai cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar tersebut adalah dengan pendekatan isomorfis, pendekatan sistematik, pendekatan sinergestikdanpendekatan sintetik. memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem merupakan salah satu cara pengaplikasian atau Penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran.
1. Sudrawan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 1994), hlm.5-6.
2. Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara,1999), hlm.2
3. Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: RajawaliPres, 2013), hlm. 45.
4. Salamah, Jurnal: penelitian teknologi pembelajaran Berdasarkan pendekatan sistem, FKIP Universitas PGRI, Yogyakarta, 2006, hlm.6
5. Ngainum Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media), hlm. 57-63.
6. Muh. Yusuf T., Jurnal:Peranan teknologi pendidikan dalam Peningkatan mutu pendidikan, Fakutas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin Makassar, 2012, hlm.71-72
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi Pendidikan
Pengertian teknologi pendidikan sering mengandung konotasi penggunaan peralatan atau mesin yang rumit sebagai ciri utamanya. Konotasi atau pengaitan itu tidak selamanya benar, karena teknologi pendidikan dapat berarti suatu pendekatan yang kritis, logis, sistematis dan ilmiah terhadap pendidikan. Dalam teknologi pendidikan bukanlah semata mementingkan alat teknologi khususnya teknologi komunikasi, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah proses yang logis, sistematis dan ilmiah. Istilah teknologi pendidikan (educational tecnology) atau teknologi pengajaran (instructional tecnology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran.1
Istilah teknologi berasal dari bahasa yunani technologia yang menurut webster dictionary berarti Systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan dan ilmu. Jadi, teknologi pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu.2
B. Klasifikasi Problem Pendidikan
1. Masalah Fundamental
Artinya dari kesatuan sistem itu adalah suatu cara yang disusun secara makro dari tingkat perencanaan hingga implementasinya ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. Dari sinilah tergambar bagaimana sesungguhnya pendidikan itu sendiri melahirkan anak didik yang cerdas dan bermoral adalah suatu kemestian. Cerdas berkualitas dan akhlakul karimah itulah sesungguhnya arah pendidikan anak bangsa.
2. Masalah Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan mempunyai peran penting untuk bisa tercapainya cita-cita atau tujuan pendidikan. Anggaran pendidikan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan bermoral dan termasuk juga profesionalisme guru. Guru selama ini dituntut untuk berkhikmat secara sempurna dalam melahirkan anak-anak berkualitas. Dengan rendahnya anggaran pendidikan membuat penghargaan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa itu menjadi rendah.
3. Masalah Kompetensi Guru
Persoalan guru memang tak hanya menyangkut dengan kesejahteraannya, tetapi juga mengenaikompetensi seorang guru yang akan membawa dampak terhadap hasil proses pendidikan
4. Masalah Sarana da presaranaPendidikan
Lemahnya mutu pendidikan di negara Indonesia juga didasari oleh kurangnya sarana dan prasarana. Persoalan buku umpamanya, yang akhir ini menjadi beban bagi siswa atau pelajar. Sehingga siswa susah mendapatkan buku-buku. Tidak hanya buku yang jadi persoalan pendidikan sekarang masih yang lainnya, misalnya laboratotium. Tidak semua sekolah mempunyai sarana laboratorium yang memadai.
5. Pengelolaan dan efisiensi
Masalah pengelolaan dan efisiensi pendidikan diantaranya dikelompokan berdasarkan 5 hal yaitu:
a) Kinerja dan kesejahteraan guru belum optimal
Kesejahteraan guru merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam menunjang terciptanya kinerja yang semakin membaik di kalangan pendidikan. Berdasarkan UU no. 14/2005 tentang guru dan dosen, pasal 14-16 menyebutkan tentang hak dan kewajiban diantaranya, bahwa guru dalam memperoleh penghasilan adalah di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial, mendapatkan promosi dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk meningkatkan kompetensi, berbagai tunjangan seperti tunjangan profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus.
b) Proses pembelajaran yang konfensional
Sudah selayaknya profesi sebagai seorang pendidik membutuhkan kompetensi yang terintegrasi baik secara intelektual akademik, sosial, pedagogis dan profesionalitas yang kesemuanya berlandaskan pada sebuah kepribadian yang utuh pula, sehingga dalam menjalankan fungsinya sebagai pendidik senantiasa dapat mengembangkan model-model pembelajaran yang efektif, inovatif dan relevan.
c) Jumlah dan kualitas buku yang belum memadai
Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu prasarana pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses pendidikan.
d) Keterbatasan anggaran
Ketersediaan anggaran yang memadai dalam penyelenggaraan pendidikan sangat mempengaruhi keberlangsungan penyelenggaraan tersebut.
e) Mutu SDM pengelola pendidikan
Sumber daya pengelola pendidikan bukan hanya seorang guru atau kepala sekolah, melainkan sumber daya yang secara langsung terlibat dalam pengelolaan suatu satuan pendidikan. Rendahnya mutu dari SDM pengelolaan pendidikan secara praktis tentu dapat menghambat keberlangsungan proses pendidikan yang berkualitas. Sehingga adaptasi dan sinkronisasi terhadap berbagai program peningakatan kualitas pendidikan juga akan berjalan lamban.
C. Pendekatan dalam pembelajaran
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai macam pendekatan. Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Pendekatan akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan dipelajari.3 Berikut ini merupakan macam-macam pendekatan dalam pengembangan TIK di sekolah:
1. Pendekatan Emerging Approach
Pendekatan ini merupakan langkah awal dalam mengembangkan langkah-langkah TIK di sekolah. Sekolah mulai untuk menyediakan beberapa peralatan dan perangkat lunak (software). Pada tahapan ini pengelola sekolah (kepala dan wakil kepala sekolah) serta guru memulai untuk mengkaji konsekuensi dari berbagai penerapan TIK pada kurikulum sekolah. Tahapan ini, sekolah masih menggunakan sistem pembelajaran Teacher Centred yang sifatnya tradisional.
2. Pendekatan Applying Approach
Pendekatan ini berhubungan dengan sekolah ketika kontribusi TIK terhadap aspek pembelajaran telah berkembang. Pada tahapan ini guru dan pengembang menggunakan TIK untuk berbagai tugas dalam hal manajemen sekolah dan pelaksanaan kurikulum.
3. Pendekatan Integrating approach
Pendekatan ini ditandai dengan keadaaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan perangkat teknologi yang menyatu dengan laboratorium, kelas dan kantor administratif.
4. Pendekatan Transforming approach
Pendekatan ini dihubungkan dengan sekolah yang telah menggunakan TIK secara kreatif untuk mengevaluasi dan memperbaharui organisasi sekolahnya.4 Adapun cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar di atas yaitu sebagai berikut:
- Pendekatan isomorfis yaitu menggabungkan berbagai kajian atau bidang keilmuan (Psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa, teknik, dll) kedalam suatu kebulatan tersendiri.
- Pendekatan sistematik yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan.
- Pendekatan sinergestik, yaitu menjamin nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijadikan sendiri-sendiri.
- Sintetik yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.
Berbagai usaha dan inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pengajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,peningkatan kompetensi guru, menajemen mutu sekolah, dan menyiapkan sekolah unggul. Di samping itu, para penyelenggara pendidikan juga harus konsisten dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan-kebijakan yang telah dibuat.
Pendidikan dapat dipandang sebagai sistem karena di dalarnnya meliputi komponen-komponen yang harus saling berkaitan satu sama lainnya dalam mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Komponen-komponen yang dimaksud, meliputi: raw input (siswa), instrumental input (guru, tenaga administratif, sarana dan prasarana, metode atau kurikulum, keuangan), enviromental input (masyarakat dan lingkungan alam), proses transformasi (pendidikan), output (lulusan). Dengan demikian untuk mencapai output (lulusan) yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen yang lainnya.5
Jadi, menurut penulis, problem pendidikan yang ada tidak hanya semerta-merta tanggungjawab penyelenggara pendidikan atau dalam hal ini pemerintah saja tetapi masyarakat juga ikut andil dalam mengatasi problem-problem pendidikan yang terjadi. Sehingga adanya kerja sama antara penyelenggara pendidikan dengan masyarakat untuk melahirkan orang-orang yang berkualitas yang bisa bersaing di pasar global. Peran teknologi tentu saja memiliki peranan yang bisa dilihat dari penerapan prosedur pengembangan pembelajaran dalam penyusunan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan perangkat pembelajaran lain.
Teknologi juga dapat digunakan dalam penerapan metode pembelajaran yang lebih menekankan penerapan teori-teori belajar mutakhir. Mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis media guna memajukan minat belajar siswa. Dan mengembangan strategi pembelajaran untuk membangun dan menemukan jati diri Pembelajaran Aktif, inovatif, Kreatif, Efektif, danMenyenangkan (PAIKEM).
E. Aplikasi Teknologi Pendidikan dalam Pemecahan Masalah Pembelajaran
Aplikasi atau Penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran dengan cara:
- Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem.
- Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan dintaranya.
- Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar.10
- Pengintegrasian konsep, prinsip dan prosedur dalam sistem pendidikan. konsep pembelajaran yang menggantikan pengajaran, konsep sumber belajar, konsep belajar berbasis aneka sumber, prinsip pengembangan potensi peserta didik yang beragam, prinsip pendekatan dari bawah (bottom-up approach), serta prosedur proses pembelajaran dan penilaian. Semua konsep, prinsip, dan prosedur ini telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan nasional, dan tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 serta berbagai peraturan turunannya, seperti standar proses pembelajaran, standar sarana dan prasarana dan standar penilaian.
Pengembangan berbagai pola pembelajaran alternatif karena adanya dorongan internal kebutuhan akan pendidikan. Pola itu meliputi SMP Terbuka, belajar di rumah (homeschooling), pembelajaran terprogram (PAMONG), pembuatan berbagai paket atau sumber belajar (Kejar Paket A, B dan C, modul untuk belajar mandiri, media audiovisual dll.), dan pemanfaatan lingkungan untuk belajar (community and environment-based learning).
6. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses belajar dan pembelajaran
Lebih didasarkan pada faktor eksternal, yaitu tersedianya berbagai sarana yang ada dalam masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Bentuk penerapannya meliputi serial program siaran televisi, penataran guru melalui siaran radio dan televisi, paket belajar multimedia, pembelajaran berbantuan komputer (CAI = computer assisted instruction), dan pengembangan sistem belajar berjaringan (e-learning dan online learning), untuk semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.6
BAB III
PENUTUP
Teknologi pendidikan adalah sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian. Klasifikasi problem pendidikanantara lain meliputi:masalah fundamental, masalah anggaran pendidikan,masalah kompetensi guru, masalah sarana pendidikan, pengelolaan dan efisiensi. Pendekatan yang digunakandalam pembelajaran TIK di sekolahyaitu: pendekatan Emerging Approach, pendekatan Applying Approach, pendekatan Integrating approach, pendekatan Transforming approach. Dan berbagai cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar tersebut adalah dengan pendekatan isomorfis, pendekatan sistematik, pendekatan sinergestikdanpendekatan sintetik. memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang ekonomi, manajemen psikologi, rekayasa dan lain-lain secara bersistem merupakan salah satu cara pengaplikasian atau Penerapan teknologi dalam pembelajaran dalam upaya pemecahan masalah pendidikan dan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
- Danim, Sudrawan.1994. Media Komunikasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.
- Naim, Ngainum. Dasar-dasarKomunikasiPendidian.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
- Nasution.1999. Teknologi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
- Rusman, DeniKurniawan, CepiRiyana. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasidan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pres.
- Salamah.Desember 2006. Jurnal: penelitian teknologi pembelajaran Berdasarkan pendekatan sistem. FKIP Universitas PGRI, Yogyakarta.Vol.12. No.2
- T , Muh. Yusuf. Oktober 2012 . Jurnal: Peranan teknologi pendidikan dalam
- Peningkatanmutu pendidikan. Fakutas Tarbiyah dan Keguruan, UIN
- Alauddin Makassar. Vol.1. No. 1
1. Sudrawan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 1994), hlm.5-6.
2. Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara,1999), hlm.2
3. Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: RajawaliPres, 2013), hlm. 45.
4. Salamah, Jurnal: penelitian teknologi pembelajaran Berdasarkan pendekatan sistem, FKIP Universitas PGRI, Yogyakarta, 2006, hlm.6
5. Ngainum Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media), hlm. 57-63.
6. Muh. Yusuf T., Jurnal:Peranan teknologi pendidikan dalam Peningkatan mutu pendidikan, Fakutas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin Makassar, 2012, hlm.71-72